KOPI, Bengkalis – Perekam video penggalian jalan warga Kampung Delik, Kelurahan Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau mendapat ancaman dan terror. Hal itu diakui Zaini kepada media ini, Jumat (6/9/2019) malam.
Menurut Zaini, saat ini proses musyawarah antara warga dengan pemilik lahan Cua Chin Heng alias Acua yang mengatasnamakan istrinya Siti Azizah belum damai seratus persen. Pasalnya, masyarakat tidak menerima kebun getah mereka dibenamkan ke dalam galian parit tersebut.
“Belum berdamai secara utuh. Masyarakat sepakat mereka yang membuat titi (jembatan) melalui dana masyarakat sendiri. Karena, ulah WNA asal Malaysia itu sudah terlalu jauh ingin menguasai kampung Delik,” terang Zaini.
Pihaknya bersama warga juga sudah melaporkan masalah tersebut kepada Polsek Rupat, agar permasalahan hukum yang dilakukan Acua ini dituntaskan secara prosedural. Sebab, laporan masyarakat ini juga diterima langsung oleh pihak kelurahan.
“Kita sudah laporkan, tinggal menunggu perkembangan dari pihak kepolisian. Komunikasi terakhir, pihak Polsek menyarankan menunggu kabar lanjutan. Sehingga, kami di sini masih menunggu tindak lanjut dari laporan tersebut,” imbuh Zaini.
Ia juga mengaku, dari masalah ini beberapa kali mendapat teror serta ancaman dari orang tak dikenal (OTK). Akan tetapi untuk memperjuangkan hak masyarakat tempatan, dia mengaku rela bertaruh nyawa.
“Saya diteror dan diancam. Tapi saya tidak gentar, karena ini kampung kami. Masyarakat juga ada dipihak saya, walau rekamanan itu sudah kemana-mana,” kata Zaini, sembari mengatakan teror dan ancaman sudah menjadi makanannya sehari-hari.
Sebelumnya, vidio viral di medsos milik akun Muslimina di Facebook, soal protes warga Kelurahan Tanjung Kapal, lantaran ada seorang diduga berstatus WNA, melakukan pemotongan (menggali) ruas jalan dengan alat berat, karena ruas jalan tersebut melintas di lahan milik pribadinya.
Dari video tersebut lihat, warga beramai-ramai mendatangi lokasi jalan yang sudah terpotong. Perekam menjelaskan pemotongan jalan dilakukan oleh seseorang diduga warga asing bernama Cua Chin Heng.
Penggalian jalan warga ini juga sempat dimediasi melalui jalur musyawarah, hasil musyawarah mereka sepakat berdamai, namun tidak 100 persen. (Kar/Siboroto)
Comment