by

Jelang Setahun Dibangun, Jalan Arteri Mamuju Mulai Gelap dan Suram

Loading…

KOPI, Mamuju – Masih segar dalam ingatan kita sekitar setahum yang lalu atau pada bulan Oktober 2017 jalan arteri yang terbentang menyusuri Pantai Barat Mamuju sepanjang 4,5 kilometer mulai dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Jalan arteri seluas 30 Meter dan terdiri dari 4 lajur berawal dari depan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat dan berakhir di belakang Kantor DPRD Kabupaten Mamuju, jalan yang dibangun dengan dana APBN pada saat pemerintahan Gubernur Sulbar saat itu Bapak H. Adnan Saleh.

Jalan arteri yang Indah dan megah itu bisa dikatakan adalah jalan Arteri pertama yang dibangun di Kota Mamuju dengan biaya sekitar seratus miliar, disamping memiliki nilai dan manfaat ekonomis yang tinggi karena menghubungkan antara wilayah pengembangan kota dan pusat perkantoran dan Perumahan Gubernur Provinsi Sulawesi Barat dengan pusat perbelanjaan/ perdagangan dan ekonomi di Kota Tua Mamuju, jalan arteri juga memiliki nilai pariwisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat di saat sore jelang malam untuk menikmati sunset turun ke peraduan di kala senja jelang malam.

Di jalan arteri ini dibangun juga bundaran air mancur yang ditebari lampu warna warni seakan menari – nari di ujung malam di tempat ini kita bisa duduk bersama teman sejawat, atau Sanak keluarga sambil menikmati penganan yang dijajakan oleh para pedagang sembari menikmati tarian dari air mancur yang menebar pesonanya, indahnya menyejukkan mata.

Saat senja berganti malam melewati jalan arteri Kota Mamuju kita bisa menikmati cahaya lampu bertebaran disepanjang pantai Mamuju indah dan sangat eksotik bagai temaran dibelai angin malam indah dan menawan.

Jalan arteri Kota Mamuju selain bermanfaat sebagai sarana peningkatan ekonomi dan pariwisata ada pula nilai lainnya sebagai tempat berolahraga Joging dan bersepeda setiap pagi oleh masyarakat Kota Mamuju apalagi di hari-hari libur seperti minggu dan hari libur nasional lainnya.

Namun ada yang sangat mengganjal di hati saya, beberapa hari yang lalu, setelah lama tak datang kesana, saya datang untuk jalan subuh ( joging) terlihat dengan jelas ada banyak sekali Lampu Jalan yang sudah tidak menyalah lagi, jumlahnya sudah tidak sempat saya hitung sehingga membuat kawasan dimana lampu jalan itu tidak menyala akan terasa gelap dan sepi apalagi di subuh buta begini untung saja sudah banyak orang yang hadir sehingga suasana menjadi ramai.

Saat Saya sedang mememperhatikan sekeliling Saya datanglah teman Lama saya yang kebetulan lama sekali baru bertemu, Beliau lalu menyapa dan kami terlibat dalam percakapan yang serius tapi santai sembari jalan.

“Coba kita lihat sudah banyak sekali Lampu Jalan yang sengaja dirusak, pecah mungkin dilempar batu; ada juga Aki untuk menyimpan Tenaga dicuri oleh tangan tangan jahil, kasian kita lama kelamaan kalau terus begini bisa semua lampu ini tidak berfungsi, tidak ada perhatian pemda sulbar untuk mengganti,” kata teman aaya sebut saja Pa Djalal sambil geleng kepala.

“Kayaknya lampu lampu jalan arteri ini menggunakan tenaga matahari dan kalau aki Nya dicuri pastilah tidak bisa menyala, ini bukan kenakalan remaja lagi tapi upaya memanfaatkan situasi yang lenggang,” jawab saya sekenanya.

“Perlu ada upaya dari pemerintah dan masyarakat secara bersinergi untuk mencegah terjadinya pengrusakan terhadap lampu-lampu jalan Arteri karena pengrusakan atau pencurian Fasilitas umum terjadi di mana-mana entah dengan motif apa, namun yang paling utama pengawas internal maupun eksternal perlu turun kelapangan untuk memeriksa proyek ini, sepertinya ada pembiaran? Jawab teman saya.

“Dengan hanya mengganti lampu yang rusak tidaklah menyelesaikan masaalah sebab setelah dldiganti tidak menutup kemungkinan pengrusakan akan dilakukan lagi Orang yang tidak bertanggung jawab, upaya penyadaran perlu dilakukan oleh semua pihak yang berkompeten misalnya dengan memasang tanda peringatan bahwa perbuatan merusak lampu jalan adalah seperti merusak Barang milik kita sendiri Asset Negara yang diperuntukkan kepada seluruh masyarakat Tak terkecuali atau dengan sosialisasi yang masif, saling mengingatkan antara kita sesama,” jawab saya sekenanya.

“Yang jelas jalan arteri ini harus mendapatkan perhatian dari Badan Pemeriksa Keuangan, atau pihak-pihak yang berkompeten untuk mengawasi pembangunan , kenapa koq sampai dibiarkan, ditelantarkan, jangan-jangan ada yang tidak beres dengan pihak yang mengerjakan Proyek ini,” ucapnya sembari berlalu.

Jalan arteri tersebut sebentar lagi kalau dibiarkan akan menjadi gelap yang mengakibatkan rawan terhadap kejahatan bagi mereka yang lewat disana pada waktu malam.

Loading…

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

WARTA MENARIK LAINNYA