by

BNP Selenggarakan Seminar Kebangsaan di Gedung Juang

Loading…

KOPI, Jakarta – Barisan Nasional Pancasila (BNP) mengadakan Seminar Kebangsaan yang bertemakan Pancasila adalah ideologi negara. Seminar ini mengetengahkan topik “Pancasila sebagai ldeologi NKRI, Amandemen  UUD ’45 dan Perekonomian Berdasarkan Konstitusi”. Acara ini diadakan di Gedung Juang, Menteng, Cikini, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 21 September 2019.

Beberapa narasumber yang dihadirkan dalam seminar ini, antara lain Laksma TNI (Purn) Ir, Drs. Bonar Simangungsong, SE, M.Sc. dan Prof. Dr. Yudhi Haryono. Seminar tersebut dihadiri juga oleh Wilman Malau, SH. MH yang bertindak sebagai moderator.

Dalam keterangannya, Ketua Umum BNP, Lisbet Hutagaol, mengatakan bahwa latar belakang diadakannya acara ini  karena sudah menipisnya rasa jiwa Pancasila di masyarakat Indonesia. “Kita melihat saat ini sudah mulai menipis jiwa Pancasila di tengah masyarakat, maka kami bergerak untuk mendorong agar Pancasila itu digalakkan kembali di dunia pendidikan seperti penataran P4 bagi sekolah-sekolah sampai dari SD sampai ke mahasiswa,” ungkap Lisbet.

Menurutnya, karena sudah terlalu terkikisnya Pancasila hingga bangsa ini ini bergerak semakin ngawur. “Makanya kami sebagai barisan nasional Pancasila tergerak untuk mengadakan acara Seminar ini dengan  peserta dari Jawa Barat dari Banten dan DKI, karena itu yang terdekat dari dewan pimpinan pusat,” imbuh Lisbet.

Madu Baduy

Sejalan dengan itu, ketua panitia Alfred Nainggokan mengatakan bahwa pembudayaan Pancasila bukan hanya menjadi tugas Pemerintah saja. “Seperti kita sadari semua bahwa bicara masalah Pancasila bukan hanya tugas pemerintah tapi menjadi tugas kita semua, termasuk kami dari barisan nasionalis Pancasila. Jadi karena tanggung jawab ini tanggung jawab bersama maka kami melakukan apa yang menjadi bagian kami, apa yang menjadi posisi kami. Jadi ini sebagai cara kami, kami berharap ini bisa menginisiasi yang lainnya juga untuk terus kita dorong ke pengenalan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila kepada masyarakat dan mulailah dengan bagian dari bagian apa yang di sekitar kita termasuk bagi kami dari barisan nasional Pancasila,” jelas Alfred.

Pada acara ini, tambah Alfred, pihaknya mengundang seluruh jajaran pengurus dewan pimpinan daerah. “Kita bersyukur, tadi hampir beberapa daerah yang dekat dengan pusat juga bisa hadir di sini, dan itu menunjukkan bagaimana tadi bahwa seluruh anggota DPD merasa bawah ini menjadi bagian yang penting untuk mensosialisasikan. Kita menyampaikan bahwa setiap anggota BNP di daerah itu punya tugas masing-masing, artinya apa bahwa kami harus menjadi garda terdepan dalam mengkampanyekan Pancasila sebagai ideologi NKRI. Jadi kita percaya setelah acara selesai, setiap anggota kami akan pulang ke daerah masing-masing, dan tadi bahwa perjuangan yang sudah dilakukan oleh masing-masing DPD itu akan semakin diperkuat lagi dengan ideologi Pancasila yang semakin dalam yang sudah bisa dibagikan tadi oleh kedua pembicara kita yang cukup kompeten untuk memperkenalkan lagi di mendalami Pancasila kepada anggota DPD kita di daerah,” urai Alfred.

Memang kalau bicara masalah ideologi Pancasila tentu tadi waktu 23 jam cukup kurang dan kita pilih topiknya adalah amandemen undang-undang Dasar 1945 dan kita juga pilih perekonomian berdasarkan Sisi menjadi bagian yang menurut kita memang tadi part of dari pengenalan terhadap ideologi Pancasila Jadi kalau lihat apa ya saja yang penting tadi bahwa kita berharap bahwa sekarang sudah kembali lagi lah kita punya semangat bersama kepada seluruh anggota GNB tadi juga bilang bahwa ini tugas berikut bersama bagaimana kita semakin Pancasilais jadi Artinya bahwa Pancasila tidak bisa dipandang hanya pada satu sisi tapi secara holistik jadi ini yang diingatkan di kita semua Bagaimana dalam bernegara bermasyarakat nilai-nilai Pancasila tetap yang kita kedepankan jadi apalagi dengan masyarakat kita yang heterogen dan kita juga melihat bahwa teman-teman kita di daerah juga menghadapi masa Abang masyarakat yang heterogen di situlah pentingnya tadi bicara masalah Pancasila yang berbhineka Tunggal Ika seperti yang disampaikan tadi oleh apa berbicara kami narasumber kami yang juga sekaligus dewan ketua dewan penasehat pengaruh dewan pengawas bahwa tadi kita bukan anti terhadap amandemen tapi sudah pasti bahwa kalaupun terjadi amandemen juga itu harus sesuai dengan kebutuhan kita dan sesuai juga dengan tadi Pancasila karena tadi Pancasila kita tidak bisa berubah itu harga mati jadi kalau bicara masalah perubahan amandemen. (MLD)

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Loading…

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

WARTA MENARIK LAINNYA