by

Menyatukan Kembali Keindonesiaan Kita

Bangsa Indonesia, jika ingin suvive di masa depan, harus berani merubah pola makan dan mendiversifikasi sumber karbohidrat yang berasal dari nonberas. Semua itu tantangan bangsa ke depan. Pemerintah dan rakyat harus bersatu untuk mewujudkan swasembada pangan dengan pendekatan alami, bukan pendekatan ekonomi (impor) semata.

Masalah berikutnya yang dihadapi bangsa Indonesia adalah terorisme. Fenomena berkembangnya terorisme di dunia, termasuk di Indonesia, harusnya mendapat perhatian serius pemerintah. Dari berbagai survei terhadap terorisme – mulai dari survei LaKIP, Setara, LSI, Paramadina, Wahid Institute, dan lain-lain, diketahui Indonesia sudah berada di posisi yang rentan terhadap bahaya terorisme.

Jika 21 % guru dan 25% siswa sekolah negeri (SMP dan SMA) se-Jabodetabek menyatakan Pancasila tidak relevan lagi sebagai dasar negara dan mereka memilih Indonesia sebagai negara syariah seperti Suriah dan Arab Saudi (penelitian Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian LaKIP, Jakarta, 2010) – bagaimana kebhinekaan Indonesia? Jelas akan terancam. Para pendiri Republik Indonesia sudah sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan sumber hukum agar persatuan dan kesatuan NKRI terjaga.

https://www.tokopedia.com/madubaduy
______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

WARTA MENARIK LAINNYA