by

Andai Roy Kiyoshi Beragama Islam?

Ilustrasi: Sesajen pemanggil roh

Loading…

KOPI, Jakarta – Andai Roy Kiyoshi beragama Islam, bisa baca Quran, dan bisa berbahasa Arab — bakat indigonya menjadikan dia seperti wali. Ia akan sangat dihormati dan dicium tangannya oleh umat. Bayangkan, Roy mampu melihat masa lalu, bahkan masa depan orang. Ia mampu membaca pikiran, menelusuri masa lalu partisipan di Menembus Mata Batin. Sejauh ini, apa yang dikatakan Roy tak pernah meleset. Sayang, Roy orang Budha. Anakku yang sekolah di Tsanawiyah tidak pernah mau menonton Menembus Mata Batin (MMB). Kata guru agamanya, Roy itu setan yang berbentuk manusia. Sehingga dia tahu banyak hal. Lo! Aku sendiri sering nonton acara MMB karena ingin mengenal kelakuan manusia yang aneh-aneh. Kadang sampai tak terbayang, kok bisa ya.. orang bisa berbuat seperti itu.

Yang paling menarik dari pesan Roy Kiyoshi: Jangan pernah takut kepada mahluk astral (kuntilanak, genderuwo, demit, wewe gombel, dll) yang jahat. Manusia lebih unggul dari mereka. Kalau kita takut, mereka akan memanfaatkan ketakutan kita. Roy juga berpesan, jangan pernah marah, dendam, dengki. Karena semua itu akan membuat makhluk astral jahat akan mendekatimu. Juga jangan pernah bergaul atau dekat dengan mereka melalui bantuan dukun atau ritual-ritual tertentu. Mereka akan menyesatkan kamu dan minta imbalan nyawa. So, mintalah pada Yang Di Atas (Tuhan). Tuhan adalah segalanya. Tuhan memberikan apa yang kamu pinta tanpa minta imbalan. Bahkan akan melindungimu jika kau minta perlindungan dari-Nya.

Meski Roy beragama Budha, dia mengakui kebenaran semua agama. Roy mengakui kekuatan doa kepada Tuhan, mengakui dahsyatnya kekuatan salat (untuk orang Islam), atau meditasi untuk orang Budha dan Hindu. Tuhan, menurut Roy, adalah Kekuatan Yang Maha Dahsyat di mana manusia seharusnya hanya meminta pertolongan kepada-Nya.

Yang menarik, Roy juga membuka rahasia, bahwa makhluk astral yang buruk adalah energi negatif. Energi negatif bisa dinetralisir dengan eneri positif. Energi positif paling dahsyat adalah cinta. Jadi kalau ada orang marah (energi negatif), jangan hadapi dengan kemarahan lagi. Hadapi dengan cinta, niscaya “energi negatif” yang ada padanya akan sirna. Roy juga menunjukkan bahwa ada tanaman-tanaman tertentu yang berenergi positif. Di antaranya pohon kelor, bambu kuning, madu, dan jeruk nipis. Serbuk daun kelor yang dicampur pesaran jeruk nipis, misalnya, kata Roy energinya sangat positif. Bila dibalurkan pada orang yang memakai susuk, susuknya akan lepas. Susuk berenergi negatif, karena itu jangan pernah memakai susuk untuk keperluan apa pun. Orang yang memakai susuk akan didekati mahluk astral yang buruk (kuntilanak, demit, genderuwo, dll) yang akan menjadikan jiwanya terganggu.

Tuyul? Menurut Roy, tuyul itu ada. Makhluk astral jahat berbentuk anak kecil yang bisa diperintah mencuri uang. Gimana agar uang anda tidak dicuri tuyul? Karena tuyul energi negatif, maka akan tertolak bila mendekati energi positif seperti cahaya atau listrik. Taruh uang di box yang dialiri listrik, tuyul tak akan bisa mengambil uang tersebut. Taruh uang di bawah lampu yang menyala (misal di bawah bohlam), tuyul pun tak akan bisa mengambil uang itu. Semua makhluk astral yang negatif takut dengan cahaya terang. Jadi kalau rumah anda ingin aman dari gangguan mereka, kalau anda bepergian/rumah kosong, nyalakan lampu di kamar. Mereka tak akan betah di rumah anda.

Ah, masih banyak cerita menarik dari nonton Roy di MMB. Sungguh aneh-aneh persoalan manusia. Bahkan kejahatannya sering di luar imajinasi kita.(*)

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA