by

KERTAS KARYA LEMHANNAS: Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Kalangan Jurnalis guna Meningkatkan Ketahanan Pangan dalam rangka Ketahanan Nasional

KOPI – Media massa adalah pembentuk peradaban dan kebudayaan di semua komunitas bangsa di dunia sejak awal mula manusia beradab muncul di bumi. Media massa memegang posisi amat penting tersebut karena media massa, dalam bentuk dan sistemnya di masing-masing zaman, berisi informasi yang mutlak dibutuhkan oleh siapapun dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kehidupannya selama hidupnya. Media massa memberi informasi-informasi tentang kehidupan manusia untuk kepentingan manusia itu sendiri. Oleh karenanya, dunia pers akan selalu mempengaruhi dengan sangat kuat pilihan-pilihan hidup bagi semua manusia di manapun berada di segala zaman. Dalam kaitan itu, kalangan jurnalis yang notabene adalah pengisi dan penentu konten atau isi media massa menjadi amat penting bagi masyarakat suatu bangsa. Jurnalis adalah “guru” bagi khalayak ramai, yang senantiasa menjadi pemberi tunjuk-ajar kepada masyarakat tentang bagaimana sebaiknya menjalani dan mengisi hidup ini.

Pancasila adalah falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila juga oleh para pendiri negara telah ditetapkan sebagai dasar negara yang mengandung cita-cita moral bangsa Indonesia yang ingin diwujudkan melalui pembangunan nasionalnya. Sila-sila dari Pancasila, sebagaimana tercantum pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945, merupakan inti dari berbagai nilai-nilai luhur dan/atau aturan norma-norma yang secara nyata ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila merangkum nilai-nilai yang hidup di masyarakat Indonesia yang telah ada sejak berabad-abad lampau yang diyakini dapat membimbing bangsa ini dalam mewujudkan tujuan nasional Indonesia merdeka sebagaimana tercantum dalam alinea kedua Pembukaan UUD 1945. Pancasila melalui kelima silanya dipandang mampu menuntun pemerintah dan rakyat Indonesia mewujudkan impian seluruh warga negara yakni hidup dalam kesejahteraan secara ekonomi, terutama sejahtera bidang pangan, terpenuhi kebutuhan makannya.

Pancasila juga berfungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia dari berbagai golongan, dari berbagai suku dan agama, dan dari berbagai adat istiadat dan budaya daerah yang berbeda-beda yang berada di seluruh wilayah nusantara. Dalam kaitan ini, Pancasila sebagai ideologi terbuka, yang memberi ruang untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, diharapkan mampu mengatasi perkembangan lingkungan global yang saat ini berkembang sangat pesat. Pada sisi lain, sebagai ideologi negara, Pancasila semestinya mampu menjadi filter untuk menangkal pengaruh paham dari luar yang tidak sesuai dengan budaya luhur bangsa seperti radikalisme, liberalisme, komunisme dan lain-lain. Juga, Pancasila dipercaya mampu membimbing bangsa Indonesia dalam menepis berbagai sifat yang tidak sesuai dengan karakter bangsa, seperti hedonistik, otoriterisme, premanisme, dan lain sebagainya.

Sayang sekali, berdasarkan situasi dan kondisi bangsa saat ini, kita amat prihatin melihat berbagai fakta dan fenomena yang terjadi di masyarakat di hampir seluruh pelosok tanah air. Tindakan kriminal seperti perampokan, pembunuhan, penipuan, pencurian, dan tindak kejahatan lainnya marak terjadi. Di tataran elit politik dan kekuasaan juga tidak kalah hebatnya. Korupsi, penyalah-gunaan kekuasaan, pembohongan publik, dan kolusi serta nepotisme masih menjadi penyakit elit yang belum dapat dihapuskan. Sikap dan perilaku setiap anak bangsa dari level paling bawah hingga ke tingkat paling tinggi di singgasana kekuasaan pemerintahan negara secara kasat mata telah menggambarkan bahwa nilai-nilai Pancasila telah terlupakan, tidak lagi menjadi penuntun dan pedoman hidup sebagian besar rakyat di negeri ini.

Perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila juga mewabah di kalangan jurnalis, yang terlihat dari pola pikir dan hasil karya yang mereka hasilkan berupa artikel atau berita yang disebarluaskan di media massa. Berbagai informasi yang disampaikan ke publik umumnya amat jauh dari sepatutnya, baik ditinjau dari sisi konten (isi) pemberitaan maupun dari cara penyampaian konten media massa tersebut. Kondisi ini amat sangat berbahaya, karena dengan kapasitasnya sebagai “guru masyarakat”, para jurnalis secara sadar maupun tidak telah menyebarkan nilai-nilai hidup yang bertentangan dengan Pancasila. Sikap para jurnalis yang seakan acuh tak acuh dengan idealisme jurnalistik yang seharusnya menjunjung tinggi prinsip kebenaran dan kebermanfaatan bagi publik setiap informasi yang mereka sebarkan amat tidak kondusif bagi pembangunan nasional di semua bidang, termasuk bidang pangan menunju kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Bahkan, sebagian elemen bangsa menilai bahwa kondisi pemberitaan atau penyebaran informasi oleh berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik dinilai merusak dan membawa kehancuran bagi pembangunan peradaban dan kebudayaan bangsa Indonesia yang pada akhirnya akan berdampak pada kegagalan pembangunan nasional kita.

Oleh karena itu, sebagai respon atas situasi penyebaran informasi melalui media massa yang kurang sehat di tanah air, yang justru memberi kontribusi buruk bagi upaya pembangunan ekonomi (khususnya sektor pangan) di negeri ini, maka amat diperlukan program aktualisasi implementasi nilai-nilai pancasila di kalangan pekerja media massa, khususnya para jurnalis. Setiap jurnalis harus diberikan pembekalan pengetahuan yang cukup tentang nilai-nilai Pancasila. Mereka kemudian secara berkelanjutan dibina, dibimbing, dan didampingi secara serius dan fokus dalam menghayati, memahami, dan mengamalkan (menerapkan/ mengimplementasikan) serta membudayakan nilai-nilai Pancasila dalam setiap gerak langkahnya menghasilkan karya jurnalistik. Implementasi nilai-nilai Pancasila di kalangan jurnalis harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus-menerus dan tiada henti atau tanpa batas waktu guna meningkatkan ketahanan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh dan stabil.

Paparan fakta, analisis, dan strategi implementasi nilai Pancasila di kalangan jurnalis dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan secara tuntas dapat Anda dapatkan pada kertas karya peserta Pendidikan Lemhannas atas nama Wilson Lalengke, Ketua Umum PPWI Nasional, berjudul “IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DI KALANGAN JURNALIS GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DALAM RANGKA KETAHANAN NASIONAL” yang dapat di-unduh DI SINI.

Selamat membaca.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment