by

INDONESIA-MAROKO: Lebih dari Sekadar Persahabatan

KOPI, Jakarta – Andaikan saja Maulana Malik Ibrahim dan Ibnu Batutah yang notabene-nya berdarah asli Maroko tak punya inisiatif menyambangi Indonesia di masa lalu, besar kemungkinan Indonesia tidak seperti sekarang, mayoritas penduduknya beragama Islam. Pondasi sejarah di atas yang sejatinya menjadi utang sejarah Indonesia terhadap Maroko. Utang sejarah dalam konteks demikian dimaknai sebagai relasi “politik” yang muncul atas dasar diplomasi budaya antarnegara, yang dimulai dari persinggungan intelektual dari orang per orang berlainan bangsa.

Amat relevan jika selama hubungan persahabatan yang secara defakto terbangun sudah lebih dari separoh abad antara Republik Indonesia dan Kerajaan Maroko ini memiliki konfigurasi dan chemistry budaya yang kuat. Kendati di masa Orde Baru, hubungan persahabatan yang secara simbolik dilambangkan melalui penempatan seorang duta besar di sebuah negara, sempat vakum di Maroko, namun hal tersebut tidak menyurutkan optimisme dua belah pihak dalam membangun hubungan bilateral yang berorientasi pada kemajuan pembangunan dua negara.

Secara strategis, Maroko menyimpan potensi taktis bagi hubungan Indonesia dengan negara-negara di Afrika pada umumnya, dan tentu saja dengan negara berjuluk Negeri Matahari Terbenam itu sendiri. Secara historis, Indonesia telah menempatkan diri pada posisi terbaiknya terhadap negara-negara Afrika, khususnya Maroko, berkenaan dengan perjuangan pembebasan bangsa-bangsa dunia dari belenggu penjajahan bangsa asing di masa lampau. Pada masa kini, potensi yang disediakan oleh hubungan bilateral yang bukan hanya bersifat formalitas, namun lebih menukik kepada hubungan budaya dan kekeluargaan antar masyarakat kedua bangsa, Indonesia-Maroko, ini kiranya akan menjadi modal pertama dan utama dalam mengembangkan sinergi kerjasama saling mendukung dan menolong bagi kedua bangsa dari generasi ke generasi. Hubungan persahabatan dan kekerabatan khusus itu perlu terus dibina, dipupuk, dan disuara-ceritakan agar tetap menjadi bagian dari memori masing-masing anak negeri dari kedua bangsa. Untuk maksud itulah, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) berupaya memberi sumbangsih, walau hanya setitik-kecil, melalui pembuatan dan penerbitan buku ini.

Cover buku Indonesia-Maroko: Lebih dari Sekadar Persahabatan

Buku berjudul “Indonesia-Maroko: Lebih dari Sekedar Persahabatan (Antologi 111 Karya Terbaik Mahasiswa dan Pelajar Indonesia)” yang ada di tangan pembaca ini merupakan salah satu mahakarya putra-putri terbaik Indonesia yang mencoba mempersembahkan hasil pengamatan dan perenungan mereka terhadap hubungan persahabatan, budaya, pendidikan, seni, pariwisata, perdagangan, hankam dan relasi lainnya antara RI dan Maroko. Secara intelektual, buku ini merupakan rangkuman dari ratusan artikel terbaik yang pernah dihasilkan dalam “Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional tentang Indonesia-Maroko” bertema “Hubungan Persahabatan RI-Maroko: Dulu, Kini dan Besok”, yang terselenggara atas kerjasama PPWI dan Kedutaan Besar Maroko untuk Indonesia pada tahun 2011 lalu.

Ketum PPWI Wilson Lalengke menyerahkan beberapa eksemplar buku Indonesia-Maroko kepada Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, disaksikan Kadivhumas Polri, Irjenpol Ronny Sompie dan fotografer kondang Indonesia, Darwis Triadi

Keberhasilan penerbitan buku ini tidak lepas dari partisipasi banyak pihak. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya antara lain kepada Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia, H.E. Mr. Muhamed Majdi; Duta Besar Indonesia untuk Maroko, H.E. Mr. Tosari Widjaja; para dewan juri lomba menulis; editor Supadiyanto dan Muhammad Subhan; dan semua pihak yang telah ambil bagian dari kerja besar ini. Harapan kami, buku ini bermanfaat bagi Indonesia dan Maroko serta menginspirasi terjalinnya persahabatan bangsa-bangsa di dunia yang lebih komprehensif dan dinamis menuju percepatan pembangunan nasional masing-masing negara.

Buku ini sekarang dapat dimiliki versi E-Book di SINI. Selamat membaca.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA